Total Tayangan Halaman

Kamis, 22 Desember 2011

Lihat Awalnya.. Jangan Lihat Keinginanmu Belaka

Selalu ada kata-kata indah dalam , kehidupan ini, kaya.. sukses.. berhasil.. juara.. kejayaan.. ketenaran.. kekuasaan.. dan segala hal yang begitu kita harapkan dalam kehidupan ini, yang merupakan sebuah keinginan yang dikatakan sangat wajar dalam kehidupan ini. karena dalam kehidupan ini, makhluk yang memiliki keinginan terbesar adalah manusia, namun dapat diasumsikan juga bahwa makhluk yang bisa melenyapkan berbagai nafsu keinginannya adalah manusia juga. Sehingga ada dua jalan yang bisa ditempuh oleh manusia, apakah menjadi manusia yang selalu dipenuhi oleh keinginan, tanpa tahu suatu alasan pasti dalam memiliki keinginan itu, atau melakukan yang terbaik dalam kehidupan ini, sehingga tanpa keinginan, sebenarnya semuanya akan datang dengan sendirinya. Bagaimana mungkin? kita lihat pikiran-pikiran terlebih dahulu.

Ketika persepsi keinginan untuk menjadi kaya dan lain sebagainya, muncul dibenak atau pikiran kita, maka kita akan berusaha dengan gigih dan bersusah payah untuk mencapai keinginan itu, bahkan banyak diantara manusia di dunia yang melakukannya dengan penuh keburukan (korupsi, kkn, penjatuhan politik, dan lain sebagainya) hanya untuk mencapai tujuannya, padahal sebenarnya suatu hasil seperti kaya dan kejayaan akan datang apabila ada sesuatu kebaikan yang kita perbuat.
Seorang siswa yang sudah kelas tiga SMA dan akan menghadapi ujian akhir, berpikir bahwa ia harus bisa lulus ujian dan meraih nilai kelulusan yang baik, akhirnya ia menyiksa dirinya dengan belajar lebih dari biasanya, karena sebelumnya ia belum pernah belajar sebaik itu, ia justru mulai kebingungan dalam menguasai semua pelajarannya itu, akhirnya justru ia ketakutan tidak memperoleh nilai baik, bahkan tidak lulus, maka ia pun mulai membuat contekan, dan mengajak teman-temannya untuk bekerja sama dalam menyelesaikan ujiannya. Ketika itulah sebenarnya kegagalan dalam meraih nilai baiknya hancur.. takkan ada lagi sebuah penilaian baik bagi dirinya, yang ada adalah hasil contekan dan keburukannya.
Berbeda ketika ada seorang siswa, ketika ia telah menginjak tingkat SMA kelas 1. Ia telah menyadari bahwa pembelajarannya harus maksimal dan penting karena itu sangat bermanfaat nantinya, ia pun mempelajari setiap pelajaran dengan baik disekolah, tanpa menyia-nyiakan waktu, ia begitu giat belajar, ia menjalani keseharian dengan kebaikan hanya bermodalkan niat baiknya untuk belajar. Sehingga hasil yang tanpa dipikirkannya akan sangat baik pun akan datang dengan sendirinya, nilai terbaik dan kelulusan sebenarnya sudah ada digengamannya saat ia telah berpikir untuk belajar dengan baik sejak awal.

Sebuah perbedaan kisah diatas memberikan inspirasi, bahwa sebenarnya semua hal yang kita harapkan sebenarnya akan datang pada kita, apabila kita sudah melakukan cara dan usaha untuk memperolehnya dari awal. Kekayaan akan datang apabila kita rajin menabung dan menggali ilmu untuk memiliki usaha yang baik, menimbun pahal yang baik dengan berdana dan selalu mau membantu orang lain. Kita bisa memiliki ketenaran, apabila kita selalu baik kepada siapa saja, ramah tamah dan selalu berbuat kebaikan.

Ada resiko yang harus kita terima ketika kita mulai berpikir "SAYA INGIN KAYA, JADI SAYA AKAN BEKERJA KERAS"  karena ketika kita sudah bekerja keras, dan hasilnya ternyata tidak seperti yang kita harapkan.... Maka kesedihan berat dan keputusasaan lah yang akan datang dalam diri kita. Berbeda jika kita berpikir "SAYA AKAN BERUSAHA DAN BEKERJA DENGAN BAIK, MUNGKIN SAJA SAYA PUNYA KEBAIKAN UNTUK BISA LEBIH BAIK DAN KAYA". Ketika kita memiliki pemikiran ini, maka konsep pikiran kita telah berubah... karena kita telah bekerja dengan tulus dan baik, maka mungkin ketika kita tidak mencapai hasil maksimal, kita tidak akan memiliki kesedihan yang besar. Begitu pula ketika kita mungkin mencapai kesuksesan dengan baik, kita tidak akan terbuai oleh kesuksesan itu dan tetap bekerja dengan baik. Tidak akan ada kesombongan yang besar hanya karena kita telah kaya dan sukses.

Maka mulailah untuk merubah konsep pikiran anda, Jangan lagi memikirkan keinginan anda. Tetapi coba mulai kita pikirkan bahwa kita perlu sikap baik, karena hasilnya pun akan baik. STOP KORUPSI, STOP MENCONTEK, STOP MERAMPOK, STOP KEMISKINAN. Dengan semua kebaikan. Lakukanlah USAHA BENAR, UCAPAN BENAR, PERBUATAN BENAR, PEKERJAAN BENAR, DAN LAKUKAN YANG TERBAIK DALAM HIDUP INI.

Jumat, 02 Desember 2011

Koboi dan Petani Duel Tembak!

Cerita.

Ada 2 orang pemabuk yang terdapat dalam suatu BAR. Yang satu adalah seorang Koboi Jago tembak yang terkenal selalu menang dalam duel tembak. Yang kedua adalah seorang petani miskin yang kesehariaannya adalah mencangkul di ladang kecilnya. Tiba-tiba ketika asyik minum bir. Si Petani tanpa sengaja tersedak dan memuntahkan minuman ke Koboi tadi, secara otomatis si Koboi langsung marah dan mengacungkan pistolnya kepada si Petani.

"Kau mau mati yah..." Bentak si Koboi dengan sedikit mabuk...
"Wah maaf, saya tidak sengaja melakukannya" jawab si Petani. 
"Ah, jangan berlagak bodoh kau! Ayo kita duel..."
"Owh, Jadi kau mengajaku duel, apa kau yakin.."
"Hei, kau menghinaku yah!" Teriak si koboi hendak menarik pelatuk pistolnya.
"Hmmm... Baiklah, mari kita duel" jawab si petani.

Kejadian itu mengejutkan seluruh pengunjung Bar, termasuk pemilik bar.. 
Secara otomatis, pemilik bar langsung menawarkan taruhan untuk duel tembak itu, dan kebetulan disana ada dua orang pengamat yang sedang melihat peristiwa itu. Yang satu seorang filsuf, dan yang kedua adalah ahli fisika. Mereka berbincang-bincang tentang kejadian tersebut.

"Bagaimana menurutmu tentang duel tersebut?" tanya si fisikawan
"Hmmmm... Sungguh mengejutkan, seorang petani berani menerima tantangan duel itu" jawab si filsuf.
"Dia memang gila dan tidak berpikir apa-apa, dasar pemabuk!" seru si fisikawan.
"Tapi aku yakin, jika kau jadi dirinya.. kau juga akan melakukan hal yang sama dengannya."
'Hah, tidak mungkin... mana mungkin aku mau mati konyol" jawab si fisikawan dengan kaget.
"Karena kau dalam posisi mabuk, memang apa yang bisa kau pikirkan kecuali ego dan gengsi?"
"ehhmm.. mungkin juga yahh... Sepertinya taruhan semua tertuju pada si koboi sebagai pemenangnya" kembali si fisikawan membuka topik.

"Yah, tentu saja.. orang-orang hanya melihat satu sisi saja.." jawab si filsuf.
"Loh kenapa kau berkata begitu, memang si petani punya kesempatan menang melawan koboi yang belum terkalahkan itu?" tanya si fisikawan terheran.
"Kau tahu kenapa? perbandingan taruhan sekarag memang 99:1" artinya si petani masih punya persentase menang, walau kecil" jelas si filsuf.
"Memang masih mungkin 1 persen itu bisa menimbulkan kemenangan? bagaimana mungkin?" tanya si fisikawan.
"Tidakkah kau bayangkan beberapa kemungkinan yang bisa muncul dalam duel ini untuk peluang si petani untuk menang? pertama, si koboi dalam keadaan mabuk, bisa saja si koboi sempoyongan dan tidak bisa menembak dengan benar. mungkin saja kau yang menonton nanti justru yang tertembak peluru nyasar.. hahahahaha. Atau mungkin saja karena mabuk, si koboi tidak mempersiapkan pistolnya dengan benar, sehingga bisa saja saat menembak nanti psitolnya macet, dan si petani tentu tinggal menerima keberuntngan yang bisa dimiliki oleh semua orang" jelas si Filsuf.
"Yah mungkin juga yah, tapi kita lihat saja nanti..." Jawab si Fisikawan.

Dan akhirnya duel pun di gelar, kebetulan saat itu petani memiliki teman yang biasa berburu.. sehingga ia diajarkan bagaimana cara menembak yang benar, sedangkan si koboi dalam keadaan sendirian karena teman-teman koboinya sudah ia tembak mati semua dalam duel.
Duel pun dimulai, dan si koboi dengan sombongnya berseru..."Kau akan mati kawan... hahahahahaha"
Ketika bersiap........
Dor......dor....dor..... aneh, biasanya kalau duel hanya ada suara tembakan.........
Dan ternyata justru petani kaget mendengar suara tembkan itu, ia kalah cepat menembak, karena ia belum menembak satu kalipun karena terlalu kaget mendengar suara tembakan itu. Namun herannya ia tidak merasa sakit sedikitpun...

Awwww... Awwww.... ada teriakan keras terdengar dalam senja sore itu?
semua orang terheran.. bingung tentang apa yang terjadi sebenarnya, mereka melihat sepertinya si Koboi juga belum mengeluarkan pistolnya, namun tiba-tiba berteriak dan kemudian terenyata terduduk di tempatnya, semua orang menjadi semakin bingung karena ia mengerang kesakitan..
Si Petani pun berteriak.. "Hei apa yang terjadi? aku belum menembak satu kalipun.. tapi kenapa ada tiga kali suara tembakan?
"Diamlah kau... kakiku tertembak oleh psitolku sendiri saat pistol ku menyangkut di sarung psitolku ini, sial!

Kenyataannya, tidak ada yang menang dalam duel itu.. tetapi keberuntungan si Petani ternyata benar, dia tidak kalah dalam duel itu, tetapi ia juga tidak mungkin sehebat koboi untuk bisa menembak dengan benar. Namun, seorang koboi pun tidak dapat diangggap sebagai seseorang yang selalu sempurna dan memilki kehebatan yang tidak bisa lepas dari kesalahan. Begitu juga kita semua, tidak lepas dari kesalahan ataupun kemujuran dan keberuntungan seperti petani dan si koboi itu.