Total Tayangan Halaman

Kamis, 29 September 2011

Cerita : Aku Bukan Si Dungu

Dahulu kala hiduplah 4 orang pemuda yang hidup berdampingan di suatu desa. Mereka memiliki pekerjaan yang berbeda-beda, yang satu bekerja sebagai tukang kayu, yang satunya lagi sebagai tukang sayur, yang satunya sebagai peternak, dan satunya lagi sebagai pembuat rumah. Tukang kayu, pembuat rumah dan peternak memiliki lebih banyak kekayaan dari pada si tukang sayur, karena tukang sayur lebih banyak mengkonsumsi makanannya sendiri. Sehingga sering lah si tukang sayur diperolok karena hidup terlalu sederhana.

Kemudian pada suatu hari datanglah seorang dengan pakaian mewah dan bagus datang ke desa mereka. Dengan gagah orang tersebut menghampiri satu persatu orang tersebut. 
Pertama yang dijumpainya adalah si tukang kayu. Dia menyapa dan mengatakan bahwa ia membawa berlian dan emas yang sangat banyak di belakang kereta kudanya. Namun ketika si tukang kayu melihat kebelakang, dia tidak melihat kenyataann itu, kemudian si saudagar berkata "hanya seorang yang pandai dan kaya lah yang dapat melihat dan menerima berlian dan emas dariku ini, jika orang itu tidak melihatnya berarti orang itu sangatlah dungu." maka karena takut dikatakan sebagai orang dungu, si tukang kayu pun seolah-olah terkagum-kagum akan harta yang dimiliki si saudagar. Saudagar itu pun bermaksud membeli satu kereta kayu dan menukarnya dengan satu kotak emas yang diletakkan oleh si saudagar di depan tukang kayu tadi, padahal si tukang kayu sebenarnya tidak melihat apa-apa. Tetapi karena takut dikatakan dungu, maka ia pun menyanggupi dan menyetujui permintaan saudagat itu. 

Hal yang sama pun dilakukan saudagar pada peternak dan pembuat rumah. Kepada peternak si saudagar meminta pertukaran dengan 3 ekor kuda, dan pada pembuat rumah ia meminta dibuatkan kereta kuda yang bagus dari kayu yang diperolehnya dari tukang kayu. Setelah semua selesai, akhirnya datanglah si tukang sayur menawarkan sayurannya kepada si saudagar. Sama halnya dengan yang lainnya, si saudagar menawarkan satu peti emas untuk ditukar dengan sayuran dan makanan lainnya. 

Si tukang sayur pun berpikir, apakah mungkin ada emas yang tidak terlihat, tetapi kenapa mereka mengatakan emas itu benar-benar ada? karena tahu bahwa ia sedang ditipu, maka tukang sayur mencari cara lain. 
Ia mengatakan "saya sedang tidak membutuhkan emas, tukarkan saja sayur ini dengan kuda-kudamu dan juga kereta kudamu yang sama-sama seharga satu peti emas bukan, lalu anda bisa meminta kembali membuatkan kereta kuda kepada mereka dengan emas-emas mu. Kemudian yang lain pun terheran dan begitu juga dengan si Saudagar. Merasa bingung si saudagar pun  menjawab "jangan begitu, sayang sekali emas ini bisa disimpan sangat lama untuk kebutuhanmu. Kemudian si tukang sayur pun menjawab "Saya bukan orang dungu yang mau menerima emasmu yang hanya diterima orang pintar, bukankah di desaku terlalu banyak orang dungu, bagaimana saya bisa memakai emas itu."

Senin, 26 September 2011

Pentingnya Pendidikan Mental dan Moral

Pendidikan menjadi sebuah hal yang penting pada masa kini. Kalau teringat sekitar tahun 1990an, pendidikan indonesia dalam keadaan yang masih rendah, banyak yang tidak sekolah, ataupun pendidikan yang ada sangat rendah. Minat untuk melanjutkan jenjang pendidikan lebih tinggi pun sangat rendah. Paradigma zaman dulu masih berpikir "untuk apa sekolah, lebih baik bekerja dan mencari uang sebanyak-banyaknya, jadi apapun itu. Pemikiran melanjutkan pendidikan yang tinggi hanya seperti dimiliki oleh petinggi atau para cendikiawan, sedangkan masyarakat di pedesaan terutama sangat tidak setuju jika anak mereka pergi jauh atau merantau hanya untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi.


Dibandingkan dengan sekarang, sudah banyak mahasiswa dan pelajar yang berasal dari pedesaan datang ke perkotaan untuk memperoleh pendidikan yang lebih baik dan terjamin mutunya. Kemandirian seorang pelajar untuk hidup sendiri ataupun jauh dari keluarga pun dijalani, ada yang justru memperoleh manfaat besar dan menjadi lebih maju, tetapi ada juga yang justru menjadi senjata makan tuan karena justru banyak dari mereka yang terjerumus dalam gemerlapan dan keburukan negatif dalam lingkungan yang tidak baik. Hal ini yang membahayakan masa depanm seseorang sebenarnya. Pendidikan formal menjadi pilihan penting bagi setiap orang, namun ada hal penting lainnya yang lebih penting daripada sekedar pendidikan kematangan seseorang dalam memperoleh karir di masa depan.


Pendidikan mental dan spiritual atau peningkatan hal positif dalam diri seseorang menjadi sangat penting yang mencakup pendidikan agama dan mental diri yang positif. 
Pendidikan ini meliputi :
1. Pendidikan sikap
2. Pendidikan pandangan benar
3. Pendidikan spiritual
4. Penanaman motivasi diri
5. Pemahaman kemampuan diri
                    Semua hal ini diperoleh dapat lebih di dominan untuk kemajuan seseorang karena masa kini kita terlalu sering melihat seorang yang terpelajar namun memiliki perilaku dan pemikiran yang salah tentang kehidupan. Apalagi semua hal negatif itu lebih menonjol di Indonesia. seperti korupsi, terorisme, pekerjaan yang salah, kriminalisme, dan kemiskinan. Bayangkan saja, pengangguran di Indonesia pun di dominasi oleh lulusan perguruan tinggi dibandingkan lulusan rendah lainnya, sebenarnya dalam hal ini bukan kesalahan intitusi pendidikan semata karena juga sudah memberikan modal dasar kepada seseorang untuk maju, hanya saja pendidikan diluar formal lainnya kerap kali tidak diperhatikan oleh orangtua ataupun lingkungan sekitar. Majelis keagamaan dan intitusi pengembangan potensi diri menjadi salah satu lingkup yang harus berperan menciptakan hal positif kembali dalam dunia pendidikan dan kemajuan bidang laiinya. Hal ini pun perlu diperhatikan dalam dunia pendidikan formal terutama dalam perguruan tinggi dan sekolah tingkat atas seperti SMA, SMK, dan yang lainnya, karena seseorang dalam kondisi yang membutuhkan perhatidan dan masukan positif dalam menentukan masa depannya.


Dalam hal ini, pendidikan mental, spiritual dan pandangan yang baik, dlam membentuk karakter seseorang menjadi lebih baik sangat penting. Karakter seseorang lah yang menjadi hal positif dalam memberikan hasil yang lebih baik untuk masa depan seseorang. Sehingga dalam menjalani hidup seseorang bisa menentukan hal baik yang dapat dilakukan seseorang, bukan hal apa saja yang bisa memberikan keuntungan tanpa memikirkan hal positif yang seharusnya bisa dilakukan seseorang.