Total Tayangan Halaman

Kamis, 19 April 2012

Kenapa Tidak Boleh Nyontek????

Beberapa hari ini pemberitaan tentang Ujian Nasional yang dilakukan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk melakukan uji pembelajaran secara nasional telah menjadi sorotan masyarakat yang baru. Terutama selalu setiap dalam pelaksanaannya adalah perilaku peserta UN sebagai pelajar yang selalu kedapatan melakukan tindak kecurangan seperti mencontek, meminta jawaban kepada teman, bahkan terkadang sudah memiliki jawaban dari soal yang diujikan, padahal dari Direktorat Pendidikan Nasional baru memberikan soal kepada peserta pada hari ujian itu, lalu darimanakah kunci jawaban itu berasal? Bagaimana rahasia negara bisa begitu mudah diperoleh oleh peserta didik di Indonesia ini. Satu hal yang paling jelas adalah karena para peserta pendidikan ini masih mau mencontek dan bukan berusaha sendiri mengerjakan jawaban dan merasakan hasil belajarnya selama ini.

Pertama saya akan coba mengungkap pemikiran dan pemahaman saya selama ini yang merupakan seorang guru pendidik di salah satu sekolah swasta.
            Awal yang saya pikir salah adalah pemahaman ujian yang utama sebenernya. Peserta pendidikan Indonesia lebih mngerti bahwa ujian adalah salah satu kegiatan untuk menghasilkan nilai raport yang bakal menentukan masa depan mereka. Artinya bagi mereka, ujian itu lebih ditekankan memburu nilai sebaik-baiknya dengan apapun caranya mereka harus memiliki nilai yang baik sehingga mencontek dan membeli kunci jawaban pun mereka halalkan. itu maklum dengan pengertian seperti itu, siapa yang mau memiliki masa depan hancur karena nilai jelek?? Sehingga kesalahan pemahaman inilah yang membuat dunia mau melakukan kecurangan saat UN berlangsung.
            Kemudian, ketegangan akan menghadapi ujian selalu muncul dalam peserta didik yang menghadapi Ujian Nasional ini. Bagaimana tidak, mereka sedang menghadapai salah satu ujian yang akan menentukan masa depan mereka. Kesulitan yang membayangi mereka adalah dengan tidak adanya pengetahuan tentang soal yang mereka hadapi atau bentuknya, bahkan terkadang bentuk pembelajaran yang mereka pelajari tidak muncul dalam soal sedangkan ada banyak soal yang mereka tidak mengerti karena berbeda dengan materi pembelajaran yang mereka teriima.Ketakutan akan hal ini lah yang membuat para pelajar merasa harus menyiapkan contekan atau kunci jawaban agar mereka lebih tenang dan merasa akan mampu menjawab soal-soal ujian walau mungkin mereka tidak pernah mempelajari itu sama sekali.
            Satu hal lagi adalah pendidikan moral seperti kejujuran, kepercayaan diri, mental dan batin, serta kedisiplinan yang sekarang mulai pudar dalam pembelajaran keseharian baik di rumah ataupun di sekolah. Sekolah dan keluarga pun lebih berpikir bahwa nilai lah yang terpenting, pendidikan hanya untuk mengejar nilai dan gelar supaya masa depan lebih cerah. Mereka lupa bahwa peserta didik juga harus memiliki nilai-nilai sosial yang sangat penting dalam kehidupan remaja mereka ataupun di masa depan mendatang mereka. Banyak peserta didik yang sudah melupakan rasa malu dan takut berbuat jahat,kepercayaan diri, kejuujuran, dan semangat juang dalam menghadapai berbagai hal dalam kehidupan ini yang sebenernya lebih sulit dan bukan semata dapat selesai hanya dengan nilai tinggi.

Ketika kita semua terjebak di beberapa hal merepotkan ini, saya lebih menyoroti bentuk kerja pemerintah sebagai pengolah pendidikan utama di Bangsa ini. Mengapa pendidikan kita masih seperti ini? apakah sudah benar prosesnya. Kemana anggaran negaran yang sudah memasuki 20% dari APBN itu hasilnya? dan kemanakah pemanfaatan peserta didik yang unggul dan patut menjadi kekuatan baru bagi bangsa ini untuk lebih maju.

Tetapi, tidak baik lah untuk terus menyalahkan tanpa dari diri kita sendiri pun tidak memberikan perubahan ke arah yang baik di dunia ini. Satu hal pertama yang perlu kita lakukan adalah memperbaiki kesalahan-kesalahan yang ada. Baik kita sebagai siswa didik, sebagai saudara dari siswa didik, keluarga dari siswa didik, guru dan orangtua dari peserta didik untuk turut memajukan pendidikan di Indonesia.

Alasan utama yang perlu diungkap suapaya terbuka alasan  Say No to Nyontek  adalah pemahaman kita tentang dunia pendidikan. Ujian bukanlah untuk menentukan nilai, tetapi ini adalah sebuah kegiatan evaluasi untuk mengetahui apakah peserta didik sudah mencerap ilmu yang telah diterima dengan baik? apakah peserta didik sudah memiliki rasa kesiapan diri dalam menghadapi suatu proses pendidikan. Itulah pemahaman dalam ujian. Ketika kita telah menghadapi ujian, nilai bukanlah poin keberhasilam kita menyelesaikan ujian. Tetapi nilai menjadi acuan kita, sebjauh mana sih selama ini kita sudah belajar ilmu-ilmu yang penting menjadi bekal di masa depan, jika nilai jelek berarti kita belum cukup mampu untuk menghadapi masa depan kita karena belum menguasai ilmu-ilmu yang penting untuk bekal masa depan kita supaya kita bisa memiliki pribadi yang lebih baik nantinya. Jadi buat pelajar yang selama ini suka mikir untuk nyontek, coba dipikirkan lagi deh, itu sebenarnya tidak terlalu berguna buat kita, karena semakin kita mencontek dan melihat nilai kita bagus karena mencontek, sebenarnya kita memiliki kelemahan yang sangat fatal karena belum menguasai ilmu-ilmu yang seharusnya kita kuasai untuk memiliki masa depan yang lebih baik.

Kemudian kita harus kembali melihat bangsa Indonesia yang ada di tangan kita saat ini. Para peserta didik kita saat ini adalah masa depan bangsa ini. Akan jadi apa lagi  bangsa ini jika terus menerus belum bisa memperbaiki pendidikan, karena yang membuat semua maju tertuju pada pendidikan, baik itu pendidikan umum ataupun pendidikan agama. Saat ini kita memang kita tidak menghadapi perjuangan untuk kemerdakaan menjadi NKRI, tetapi kita saat ini memliki kewajiban untuk tetap berjuang bagi bangsa dan negara melawan kemiskinan, kebodohan, sikap tercela seperti korupsi dan kejahatan lainnya.

Masa depan bangsa ini bukan lagi di tangan pemerintah saja, tetapi terutama ada di tangan rakyat sebagai pemilik bangsa ini seutuhnya.
Appamadena Sampadetha...
berjuanglah dengan sungguh-sungguh.....
JAYALAH INDONESIAKU....

1 komentar:

  1. sayang sekali, tulisannya sulit dibaca karena warna font dan backgroundnya yang kurang kontras.

    BalasHapus