Total Tayangan Halaman

Selasa, 19 Februari 2013

Filsuf Memberi Penuh Ketulusan

Mengambil sebuah ungkapanCerita Jataka Buddha, saya tergerak untuk memberikan sebuah syair itu :

"Sebuah masakan mungkin tawar atau lezat,
Makanan mungkin sedikit atau banyak,
Namun bila diberikan oleh tangan yang bersahabat,
Maka menjadi santapan yang nikmat. (Jataka. 346)

Bukan karena saya beragama Buddha lalu saya membagikan syair ini, tetapi karena tergerak akan makna didalamnya bahwa suatu pemberian bagaimana bentuknya pun akan sangat menjadi berarti apabila diberikan dengan tulus, penuh kasih sayang, dan penuh persahabatan karena perasaaan itulah yang membuat seseorang lebih merasa senang daripada sekedar pemberiannya.

Berbeda jika seseorang justru membantu, memberi atau berdana dengan hati penuh kebencian, terpaksa, bahkan justru dengan sikap yang tidak baik, dengan menghina, merendahkan, dan mengharapkan sesuatu, maka pemberian itu seolah akan menjadi barang yang justru diragukan untuk diterima, bahkan dapat memberikan rasa khawatir dan takut pada orang yang menerima.

Maka sebaiknya kita dapat belajar untuk memberi dengan kebaikan untuk dapat memberikan manfaat kepada diri kita dan orang lain. Maka berkah dan kebaikan semoga selalu akan bersama kita semua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar